Kucing Himalaya, adalah kucing campuran antara Kucing Persia dan Kucing Siam. Campuran keduanya menghasilkan kucing dengan bulu panjang, halus, mirip dengan Kucing Persia, warna dan mata mirip dengan Siam.
Berukuran sedang hingga besar, badan tebal Kucing Himalaya cukup lebar, dengan perut membundar, dan tulang yang padat. Kucing Himalaya yang sehat, harusnya memiliki badan yang terasa berotot dan padat, tapi tidak gendut.
Meskipun badannya berukuran besar, Kucing Himalaya dikenal sebagai kucing yang ramah. Mereka suka perhatian dan kasih sayang dari pemiliknya, punya kepribadian yang tidak terlalu emosian, dan suka bermain.
Jika kamu mencari kucing peliharaan yang mudah dipelihara, mungkin Kucing Himalaya bukan pilihan yang tepat, bulunya yang panjang dan halus ini membutuhkan perawatan ekstra.
Karakter Kucing Himalaya
Sejarah Kucing Himalaya
Tidak seperti Kucing Persia. Kucing Himalaya, tidak punya sejarah yang panjang. Mereka sudah ada kurang 100 tahun.
Antara tahun 1920 hingga 1930, para pembiak kucing di seluruh dunia mencoba membuat campuran antara badan Kucing Persia dan motif Kucing Siam. Tahun 1935, dua peneliti medis dari Harvard menyilangkan Kucing Persia hitam jantan dengan Kucing Siam betina untuk mempelajari bagaimana karakter genetik diturunkan.
Tujuannya bukanlah untuk membuat ras baru kucing. Tapi setelah membuat dan mencoba menyilangkan beberapa generasi, kedua peneliti ini akhirnya berhasil membiakkan Kucing Himalaya pertama yang diberi nama Debutante.
Sepanjang Perang Dunia ke 2, proses pembiakkan pun melambat. Tapi, setelah perang, seorang pembiak berasal dari Amerika bernama Marguerita Goforth membuat kucing dengan badan Kucing Persia dan motif seperti Siam.
Tahun 1957, hasil persilangan ini akhirnya secara resmi diakui oleh Cat Fanciers’ Association (CFA) dan American Cat Fancier’s Association. Beberapa tahun kemudian, CFA menggabungkan ras Himalaya dan Persia, karena kemiripan badannya.
Hari ini, banyak organisasi kucing yang belum menganggap Kucing Himalaya dan Kucing Persia merupakan ras yang berbeda.
Karakter Kucing Himalaya
Hampir sama seperti Kucing Persia, Kucing Himalaya adalah kucing yang manis, pendiam, dan tidak banyak tingkah. Kucing ini bisa menjadi pelengkap rumah kamu dimana dia menikmati untuk dipangku dan dibelai oleh mereka yang ingin membelainya.
Mereka suka bermain dengan anggota keluarga, bermain dengan mainan, atau sekedar bersantai-santai dirumah.
Mereka tidak suka lingkungan yang ramai, mereka lebih suka lingkungan yang sunyi dan sepi karena mereka akan menghabiskan banyak waktunya untuk tidur.
Dengan wajah yang yang besar, mata yang ekspresif, dan suara yang lembut. Kucing Himalaya merupakan kucing yang suka dimanja. Ini adalah salah satu jenis kucing yang tidak suka memanjat-manjat.
Warna dan pola Kucing Himalaya
Sejauh ini ada sebanyak 20 warna atau pola yang dikenali sebagai warna Kucing Himalaya, yang secara teknis bisa juga disebut sebagai variasi warna atau pola dari kucing Persia.


Pola Himalaya Cream Point

Ppola ini merupakan warna dan pola paling umum. Dengan bentuk badan yang solid, dengan warna cerah seperti warna putih gading, dan krem. Memiliki pola point yaitu warna lebih gelap pada bagian kaki, telapak kaki, ekor, telingan, dan wajah.
Pola Himalaya Lynx Point

Himalaya Lynx Point ini memiliki pola dan warna lebih tegas dibanding cream point. Pola ini juga memiliki warna pola yang gelap, dan garis yang jelas terlihat tidak seperti cream point.
1. Himalaya Chocolate Point

Dengan pola Lynx Point dan point berwarna kecoklatan dan warna putih susu, warna ini salah satu warna Kucing Himalaya yang mungkin paling sering kamu temukan. Dengan hidung dan paws berwarna gelap dan punya mata berwarna biru, kucing ini terlihat cantik.
2. Himalaya Seal Point

Dengan warna dasar yang cenderung hangat, memiliki warna agak krem dengan corak yang semakin gelap kearah dada dan perut. Warna pointnya gelap (Inilah kenapa disebut Seal Point), begitu juga dengan paws dan hidungnya.
3. Himalaya Lilac Point

Salah satu warna himalaya yang cukup sering ditemui di Indonesia. Warna lilac point ini memiliki badan putih seperti salju, dan point dengan warna abu-abu hangat, dan matanya pun berwarna biru.
Sebenarnya masih banyak warna-warna lain sebagaimana yang kita sebutkan diatas, yaitu 20 jenis warna. Namun ketiga warna diatas ini merupakan warna kucing himalaya yang paling sering ditemukan di Indonesia. Jangan sampai keliru ya.
Kesehatan Kucing Himalaya
Karena merupakan persilangan dari Kucing Persia dan Kucing Siam, kucing ini juga memiliki masalah kesehatan genetik dari keduanya. Kebanyakan, mengalami masalah kesehatan yang berhubungan dengan struktur wajahnya seperti Kucing Persia, yaitu:
- Kesulitan bernafas karena hidung yang pesek
- Gigi yang tidak rapi
- Mata Kucing Belekan
- Feline hyperesthesia syndrome
- Polycystic kidney disease (PKD)
- Rawan akan Ringworm (Jamur)
Perawatan Kucing Himalaya
Hal yang paling penting dipahami dalam merawat Kucing Himalaya adalah kebutuhan untuk menyisir setiap hari. Bulu panjang dan cantik itu tidaklah bersih dan tidak kusut secara sendirinya. Perlu disisir setiap hari dan dimandikan secara rutin, paling tidak satu bulan sekali.
Faktor lainya yang perlu dipertimbangkan adalah masalah kotak pasir. Kucing Himalaya tidak suka dengan kotak pasir yang kotor, jika terlalu kotor, maka kemungkinan kotak pasir tersebut akan dihindari oleh si Kucing.
Masalah mata kucing belekan juga jadi masalah dari ras ini, sehingga, membersihkan matanya tiap hari untuk menghindari terbentuknya noda belekan di matanya terbentuk. Jika bisa usahakan juga untuk rajin menyikat giginya, karena bentuk wajahnya yang memungkinkan terjadinya sakit gigi lebih tinggi dibandingkan dengan ras lainnya.
Lebih baik, Kucing Himalaya tetaplah menjadi kucing rumahan. Tidak hanya karena kucing ini rawan kotor, tapi kucing ini akan kalah dengan kucing kampung atau anjing atau bahaya lainnya. Selain itu, penampilannya yang mencolok membuat kucing ini rentan diculik.
Perbedaan Kucing Himalaya dengan Kucing Siam

Meskipun Himalaya adalah ras kucing yang merupakan hasil persilangan antara Kucing Persia dan Kucing Siam, terlihat perbedaan yang mencolok antar keduanya. Yang satu memiliki bulu panjang dan muka datar adalah Himalaya, tidak seperti kucing Siam yang berbulu pendek.
Secara garis besar, keduanya adalah jenis kucing yang ramah, suka bersosialisasi, dan cocok sebagai kucing keluarga. Tapi, kucing Siam lebih manja dibandingkan Himalaya, jadi jika kamu sering berpergian, kucing Himalaya adalah pilihan terbaik dibandingkan Kucing Siam.
Selain itu, Kucing Siam juga jauh lebih energetik dan lebih suka bermain dibandingkan kucing Himalaya, dimana Kucing Himalaya lebih memilih lingkungan rumah yang tenang dan sepi.
Kucing Himalaya cuka lebih suka adipangku dan bisa menemani pemiliknya selama berjam-jam, sedangkan Kucing Siam lebih suka bermain dan menjelajah dibandingkan rebahan sembari dibelai.
Apakah Kucing Himalaya itu Jenis Persia?
Jika kita mengacu pada definisi oleh Cat Fanciers Association (CFA), kucing Himalaya merupakan bagian dari Kucing Persia.
Harga Kucing Himalaya
Catatan
Harga Kucing Himalaya Mix
Jenis | Umur | Harga |
Himalaya Mix Kitten | 3 Bulan | Rp. 500.000 – 800.000 |
Himalaya Mix Medium | 3 Bulan | Rp. 750.000 – 1.000.000 |
Harga Kucing Himalaya Short Hair
Jenis | Umur | Harga |
Himalaya Kitten Short Hair | 3 Bulan | Rp. 1.800.000 |
Himalaya Kitten Flat Nose | 3 Bulan | Rp. 2.500.000 |
Harga Kucing Himalaya Peak Nose
Jenis | Umur | Harga |
Peaknose Himalaya Long Hair | 3 Bulan | Rp. 3.500.000 |
Peaknose Extreme Himalaya Exotic | 1 Tahun | Rp. 2.200.000 |
Peaknose Himalaya Short Hair | 3 Bulan | Rp. 2.500.000 |
GIPHY App Key not set. Please check settings